Kumpulan Peribahasa Indonesia Terpopuler Beserta Artinya

Kumpulan Peribahasa Indonesia Terpopuler Beserta Artinya - Peribahasa merupakan kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap. Peribahasa mengandung makna dan ungkapan tentang suatu kebenaran, sedap didengar, dan bijak perkataannya. Beberapa Peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan makna yang sangat jelas karena didahului dengan perkataan "seolah-olah", "ibarat", "bak", "seperti", "laksana", "macam", "bagai", dan "umpama".



Berikut Kumpulan Peribahasa Indonesia Terpopuler Beserta Artinya :

Air beriak tanda tak dalam = Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan = Orang yang pendiam biasanya banyak ilmunya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga = Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orang tuanya. 

Air susu dibalas air tuba = Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. 

Ada harga ada rupa = Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang tersebut.


Ada pasang turun naik = Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

Ada uang abang disayang, Tak ada uang abang melayang = Hanya mau bersama saat senang tetapi tak mau tahu disaat sedang susah.

Ada padang ada belalang, Ada air ada pula ikan = Dimana pun berada pasti ada rezeki untuk kita.

Bagai air di daun talas = Pendirian seseorang yang selalu berubah-ubah.

Bagai mendapat durian runtuh = Mendapat suatu rezeki tanpa disangka-sangka sebelumnya.

Bagaikan abu di atas tanggul = Orang yang berada dalam kedudukan sulit dan mudah jatuh. 

Bagaikan burung dalam sangkar = Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Barangsiapa menggali lubang, Ia juga terperosok didalamnya = Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut celaka.

Berguru kepalang ajar, Bagai bunga kembang tak jadi = Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik. 

Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh = Kuat kalau bersatu, lemah kalau berpecah belah.

Berat sama dipikul, Ringan sama dijinjing = Susah ataupun sama dirasakan bersama-sama.

Besar pasak daripaga tiang = Besar pengeluaran daripada pendapatan.

Dimana kayu bengkok, Disana musang mengintai = Orang yang sedang lengah mudah dimanfaatkan oleh musuhnya.

Dimana bumi dipijak, Disitu langit dijunjung = Dimana pun kita tinggal atau berada, maka adat-istiadatnya harus diikuti.

Dibujuk ia menangis, Ditendang ia tertawa = Mau bekerja dengan baik bila sudah mendapat teguran.

Ditindih yang berat, Dililit yang panjang = Kemalangan yang darang tanpa bisa dihindari.

Enak makan dikunyah, Enak kata diperkatakan = Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan terlebih dahulu. 

Harimau mati meninggalkan belang = Orang baik jika sudah tiada selalu dikenang jasa-jasanya. 

Jauh dimata, Dekat dihati = Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Karena nilai setitik, Rusak susu sebelangga = Disebabkan kesalahan kecil maka mendapatkan kerugian yang sangat besar.

Lain di bibir lain di hati = Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.

Lempar batu sembunyi tangan = Seseorang yang melakukan sesuatu tetapi tidak mau bertanggung jawab.

Malu bertanya sesat dijalan = Orang yang malu bertanya akhirnya tersesat dan terpuruk karena keputusannya.

Maksud hati memeluk gunung, Apa daya tangan tak sampai = Cita-cita besar, tetapi tidak mampu untuk meraihnya.

Masuk di telinga, Keluar di telinga kiri = Tidak menuruti nasihat yang diberikan.

Membagi sama adil, Memotong sama panjang = Jika membagi ataupun memutuskan sesuatu harus adil dan tidak berat sebelah.

Menang jadi arang, Kalah jadi abu = Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Rajin pangkal pandai, Hemat pangkal kaya = Untuk mendapat kepandaian kita harus belajar, untuk mendapatkan kekayaan kita harus hemat.

Sambil menyelam minum air = Melakukan beberapa pekerjaan sekaligus.

Sakit sama mengaduh, Luka sama mengeluh = Seiya sekata dalam sebuah keadaan.

Seberat-berat mata memandang, Berat juga bahu memikul = Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih menderita orang yang mengalaminya.

Seperti telur diujung tanduk = Berada pada posisi sulit dan serba salah.

Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk = Seseorang yang semakin pintar, biasanya semakin rendah hati.

Sepandai-pandai tupai meloncat, Pasti akan jatuh juga = Sepandai-pandainya manusia pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Sekali merengkuh dayung, Dua tiga pulau terlampaui = Dengan sekali bersusah payah, dua tiga keinginan terlaksana. 

Tak ada gading yang tak retak = Tidak ada satu pekerjaan manusia yang hasilnya sempurna.

Tak ada rotan akar pun jadi = Dapat memanfaatkan apa saja.

Tong kosong nyaring bunyinya = Orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tua-tua keladi, Makin tua makin menjadi = Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikian Kumpulan Peribahasa Indonesia Terpopuler Beserta Artinya,

Semoga bermanfaat.











0 komentar:

Posting Komentar